Taksi vs Lamborghini, Trend malam di Jagorawi?

Sempat baca baca di kaskus, katanya lagi ngetrend driver Lamborghini mengajak supir taksi trek-trekan. Meskipun bukan lawan yang imbang 😆 , mungkin iseng, ini kutipan beritanya :

Karena operator mau bicara sama tamu saya bilang saja begitu si tamu lagi bobo,” katanya.
Setelah balik ke Jakarta lagi, masuk ke kuningan, muter balik, “Si  pengemudi Lamborghini hampir tabrakan saking kencang lalu membanting stir ke jalur lambat. Di situlah saya tancap gas bisa mengimbangi dia, lalu kita ke kiri menuju Cawang, Jl. MT Haryono, lalu dia ajak berhenti di Indomobil cawang tersebut.”
Pengemudi berhenti sopir taksi Bluebird juga berhenti lalu si pengemudi Lamborghini memberikan uang Rp.100.000,- kepadanya, “Lumayan buat beli bensin, bensin saya turun dua blok langsung bukan main deh,” ceritanya lalu tersenyum.
Setelah memberikan uang pengemudi Lamborghini juga mengatakan, “Boleh juga lo nyetirnya, gue bakal inget-inget deh, nih ambil uang buat bensin,” kata si pengemudi Lamborgini tersebut.
Bukan hanya satu mobil Lamborghini warna pink, tetapi juga kadang-kadang ada yang warna kuning juga mengajak trek-trekan tengah malam di jalan tol Jagorawi.
“Gila deh pak, jalannya kayak setan tuh mobil hilang saya ketinggalan jauh,” paparnya lagi sambil tertawa. Tapi dia agak senang juga dan bangga bisa menyaingi dikit saat di jalan umum biasa di Kuningan pulangnya karena dia sempat melambatkan mobil gara-gara hampir menabrak mobil lain.

Wah, ga nyangka juga kalau taksi bisa menang 😯 , memang sih taksi yang kebanyakan beredar di indonesia ini Toyota Limo / Vios, pernah sekali melihat screenshot teman yang buru-buru pengen ke bandara dan memaksa supir taksi untuk mempercepat lajunya 👿 , di speedometer jarum menunjukan mentok di 180 kmh, weeeew bisa lebih jangan-jangan 😀 .

Memang jika di jalan, ada lambo lewat pasti ada rasa penasaran pengen ngikutin 😕 . Pengalaman di tol purbaleunyi pas lagi mendaki bukit, ada lambo lewat, langsung gas si fortuner sampe ngebul juga ga dapet dapet 😥 ada pengalaman serupa? 😆

Last, naik mobil di Jakarta ga perlu power, yang penting skillnya 😆